84
Dili, Timor-Leste – May 21, 2025
The President of the Republic, J. Ramos-Horta officially opened the 2025 Pacific Regional Seminar on Decolonization today, co-organized by the Government of Timor-Leste and the United Nations Special Committee on Decolonization (C24). The event, held at the Palm Springs Hotel in Dili, coincides with our nation’s celebration of the 23rd Anniversary of the Restoration of Independence, commemorated yesterday across the country.
In his opening address, President Ramos-Horta shared our nation’s journey to independence, describing Timor-Leste as “a living testimony to the prolonged and resilient struggle of a people for their right to self-determination.” The President acknowledged the pivotal role played by international solidarity, the legitimacy of international law, and the United Nations, particularly highlighting the significance of the Special Committee on Decolonization in our path to freedom. President also expressed the nation’s gratitude to the Indonesian people and armed forces for accepting the outcome of the 1999 Popular Consultation that paved the way for Timor-Leste’s independence.
The seminar, themed “Pathways to a Sustainable Future: Advancing Socioeconomic and Cultural Development of the Non-Self-Governing Territories,” aims to assess progress in implementing the Action Plan of the International Decade for the Eradication of Colonialism. During his address, the President emphasized the necessity for concrete actions beyond political resolutions, calling for practical initiatives including technical training programs for youth, community development plans supported by international partnerships, and the establishment of a Support Fund for the Sustainable Development of Non-Self-Governing Territories.
In concluding his remarks, His Excellency characterized our beloved Timor-Leste as “an oasis of peace, tolerance and freedom,” highlighting our nation’s advancement toward regional integration, with full membership in ASEAN expected possibly within this year. President Ramos-Horta reaffirmed our nation’s steadfast commitment to standing with the peoples of Non-Self-Governing Territories “with humility, solidarity, and conviction” as they pursue their legitimate right to self-determination.
The regional seminar brings together distinguished delegates from the C24, representatives from administering powers, and various stakeholders to formulate effective strategies for accelerating the decolonization process worldwide.
Read full speech of President in this occasion here: : bit.ly/4kcix9q
Media PR
———
[IND]
PRESIDEN RAMOS-HORTA MEMBUKA SEMINAR REGIONAL PBB TENTANG DEKOLONISASI SAAT TIMOR-LESTE MERAYAKAN 23 TAHUN KEMERDEKAAN
Dili, Timor-Leste – 21 Mei 2025
Presiden Republik, J. Ramos-Horta, secara resmi membuka Seminar Regional Pasifik tentang Dekolonisasi 2025 hari ini, yang diselenggarakan bersama oleh Pemerintah Timor-Leste dan Komite Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Dekolonisasi (C24). Acara yang diadakan di Hotel Palm Springs di Dili ini bertepatan dengan perayaan Ulang Tahun ke-23 Pemulihan Kemerdekaan negara kita, yang diperingati kemarin di seluruh negeri.
Dalam pidato pembukaannya, Presiden Ramos-Horta berbagi perjalanan bangsa kita menuju kemerdekaan, menggambarkan Timor-Leste sebagai “bukti hidup dari perjuangan panjang dan tangguh suatu bangsa untuk hak mereka atas penentuan nasib sendiri.” Presiden mengakui peran penting yang dimainkan oleh solidaritas internasional, legitimasi hukum internasional, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, terutama menyoroti pentingnya Komite Khusus untuk Dekolonisasi dalam jalan kita menuju kebebasan. Presiden juga menyampaikan rasa terima kasih bangsa kepada rakyat Indonesia dan angkatan bersenjatanya karena menerima hasil Jajak Pendapat 1999 yang membuka jalan bagi kemerdekaan Timor-Leste.
Seminar yang bertema “Jalan Menuju Masa Depan Berkelanjutan: Memajukan Pembangunan Sosial Ekonomi dan Budaya Wilayah-Wilayah yang Belum Berpemerintahan Sendiri” ini bertujuan untuk menilai kemajuan dalam pelaksanaan Rencana Aksi Dekade Internasional untuk Pemberantasan Kolonialisme. Dalam pidatonya, Presiden menekankan perlunya tindakan konkret di luar resolusi politik, dengan menyerukan inisiatif praktis termasuk program pelatihan teknis untuk pemuda, rencana pembangunan masyarakat yang didukung oleh kemitraan internasional, dan pembentukan Dana Dukungan untuk Pembangunan Berkelanjutan Wilayah-Wilayah yang Belum Berpemerintahan Sendiri.
Dalam kesimpulan sambutannya, Yang Mulia menggambarkan Timor-Leste tercinta sebagai “oasis perdamaian, toleransi, dan kebebasan,” menyoroti kemajuan negara kita menuju integrasi regional, dengan keanggotaan penuh di ASEAN yang diharapkan mungkin dalam tahun ini. Presiden Ramos-Horta menegaskan kembali komitmen teguh bangsa kita untuk berdiri bersama masyarakat Wilayah-Wilayah yang Belum Berpemerintahan Sendiri “dengan kerendahan hati, solidaritas, dan keyakinan” saat mereka memperjuangkan hak sah mereka untuk menentukan nasib sendiri.
Seminar regional ini menghadirkan delegasi terkemuka dari C24, perwakilan dari kekuatan administratif, dan berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi efektif guna mempercepat proses dekolonisasi di seluruh dunia.
Baca pidato lengkap Presiden dalam kesempatan ini di sini: : bit.ly/4kcix9q
Media PR//