161
Jayapura, Jubi – Kepala Badan Perbatasan Kota Jayapura Erick Merauje mengatakan, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota Jayapura dan Provinsi Wewak Papua New Guinea masih berlanjut.
Erick Merauje menyampaikan dalam MoU tersebut, sudah jelas pembahasan kerja samanya, yang semua hasilnya berangkat dari dokumen sister city yang terus dikembangkan.
“Saya berharap perencanaan ini ke depan implementasinya berdampak baik dan berjalan sebagaimana mestinya. Sebab sementara ini, sedang berlangsung pemilihan gubernur dan wali kota di Vanimo dan Wewak, Papua New Guinea,” katanya kepada Jubi, Rabu (23/8/2017).
Usai pemilihan di Papua New Guinea (PNG), pihaknya akan melakukan pertemuan bersama guna membahas kembali program di tahun 2018.
“Pada pertemuan akan dibahas standar operasi pelayanannya (SOP) dan perjanjian soal berapa lama akan disepakati SOP. Agar menjadi tanggung jawab kita di masing-masing daerah,” katanya.
Dari rilis yang diterima Jubi 28 April 2016 lalu, Menteri Pemberdayaan Masyarakat PNG, Jim Simatap, sempat mengatakan Kota Jayapura dan PNG memiliki banyak perbedaan, tapi dalam perbedaan ditemui pula kesamaan di antaranya kebudayaan dan lingkungan hidup.
“Yang lebih penting masyarakat kita adalah sama, dari satu ras Melanesia dan mendiami pulau yang sama, yaitu Papua. Kita sama-sama mempunyai harapan yang besar, dalam menyediakan sebuah landasan yang kuat untuk sebuah hubungan bagi kemakmuran di masa yang akan datang,” katanya. (*)
Masyarakat Papua New Guinea ketika melakukan tarian adat di kota Jayapura – (Jubi/Hengky Yeimo)
Jayapura, Jubi – Kepala Badan Perbatasan Kota Jayapura Erick Merauje mengatakan, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota Jayapura dan Provinsi Wewak Papua New Guinea masih berlanjut.
Erick Merauje menyampaikan dalam MoU tersebut, sudah jelas pembahasan kerja samanya, yang semua hasilnya berangkat dari dokumen sister city yang terus dikembangkan.
“Saya berharap perencanaan ini ke depan implementasinya berdampak baik dan berjalan sebagaimana mestinya. Sebab sementara ini, sedang berlangsung pemilihan gubernur dan wali kota di Vanimo dan Wewak, Papua New Guinea,” katanya kepada Jubi, Rabu (23/8/2017).
Usai pemilihan di Papua New Guinea (PNG), pihaknya akan melakukan pertemuan bersama guna membahas kembali program di tahun 2018.
“Pada pertemuan akan dibahas standar operasi pelayanannya (SOP) dan perjanjian soal berapa lama akan disepakati SOP. Agar menjadi tanggung jawab kita di masing-masing daerah,” katanya.
Dari rilis yang diterima Jubi 28 April 2016 lalu, Menteri Pemberdayaan Masyarakat PNG, Jim Simatap, sempat mengatakan Kota Jayapura dan PNG memiliki banyak perbedaan, tapi dalam perbedaan ditemui pula kesamaan di antaranya kebudayaan dan lingkungan hidup.
“Yang lebih penting masyarakat kita adalah sama, dari satu ras Melanesia dan mendiami pulau yang sama, yaitu Papua. Kita sama-sama mempunyai harapan yang besar, dalam menyediakan sebuah landasan yang kuat untuk sebuah hubungan bagi kemakmuran di masa yang akan datang,” katanya. (*)
0 comments
Konsep bagus, kami berdoa kiranya Tuhan melihat apa yang sedang terjadi dan memberkatinya.