145
Port Vila, Jubi – Produk plastik, termasuk didalamnya kantung plastik dan botol plastik akan dilarang di Vanuatu.
Pemerintah pusat Vanuatu telah memutuskan untuk menangani secara serius sampah plastik yang menyebabkan dampak lingkungan yang besar dan masalah serius lainnya.
Oleh karena itu, pemerintah akan menciptakan larangan untuk menghapus penggunaan produk botol dan kantong plastik secara nasional,
Perdana Menteri (PM) Charlot Salwai, menyatakan hal itu saat dia berpidato pada Hari Kemerdekaan Vanuatu akhir Juli kemarin.
Perdana Menteri Salwai mengatakan pemerintah akan melarang penggunaan serta impor botol dan kantong plastik yang tidak bisa digunakan kembali atau non-reusable.
Menurut Salwai, Vanuatu akan menjadi negara pertama di wilayah pasifik yang bisa menerapkannya jika larangan ini berhasil menjadi kenyataan.
Pengumuman PM Salwai tersebut menyusul sebuah kampanye larangan kantong plastik yang diumumkan pada Pekan Lingkungan Hidup Nasional tahun ini.
‘Tolong tidak usah meggunakan kantong plastik’ atau, dalam bahasa yang digunakan di Vanuatu, ‘No plastik bag, plis’, yang meminta Vanuatu untuk menyusun undang-undang untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dan mendorong penggunaan tas belanja dan keranjang lokal yang dapat digunakan kembali atau reusable sehigga tidak berkontribusi dalam peningkatan jumlah sampah.
Petisi online dan petisi langsung untuk melarang tas plastik sekali-pakai diprakarsai oleh beberapa orang yang peduli terhadap lingkungan hidup. Bahkan banyak orang yang tinggal di dalam dan di luar negeri ikut mendesak kebijakan atas produk plastik di Vanuatu.
Penyusun petisi tersebut mengatakan jika mereka mendapatkan 1.000 tanda tangan, mereka akan meneruskannya kepada PM Salwai, Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup, Pemimpin Oposisi, serta walikota Port Vila dan kota Luganville.(dailypost.vu/Elisabeth C. Giay)
Port Vila, Jubi – Produk plastik, termasuk didalamnya kantung plastik dan botol plastik akan dilarang di Vanuatu.
Pemerintah pusat Vanuatu telah memutuskan untuk menangani secara serius sampah plastik yang menyebabkan dampak lingkungan yang besar dan masalah serius lainnya.
Oleh karena itu, pemerintah akan menciptakan larangan untuk menghapus penggunaan produk botol dan kantong plastik secara nasional,
Perdana Menteri (PM) Charlot Salwai, menyatakan hal itu saat dia berpidato pada Hari Kemerdekaan Vanuatu akhir Juli kemarin.
Perdana Menteri Salwai mengatakan pemerintah akan melarang penggunaan serta impor botol dan kantong plastik yang tidak bisa digunakan kembali atau non-reusable.
Menurut Salwai, Vanuatu akan menjadi negara pertama di wilayah pasifik yang bisa menerapkannya jika larangan ini berhasil menjadi kenyataan.
Pengumuman PM Salwai tersebut menyusul sebuah kampanye larangan kantong plastik yang diumumkan pada Pekan Lingkungan Hidup Nasional tahun ini.
‘Tolong tidak usah meggunakan kantong plastik’ atau, dalam bahasa yang digunakan di Vanuatu, ‘No plastik bag, plis’, yang meminta Vanuatu untuk menyusun undang-undang untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dan mendorong penggunaan tas belanja dan keranjang lokal yang dapat digunakan kembali atau reusable sehigga tidak berkontribusi dalam peningkatan jumlah sampah.
Petisi online dan petisi langsung untuk melarang tas plastik sekali-pakai diprakarsai oleh beberapa orang yang peduli terhadap lingkungan hidup. Bahkan banyak orang yang tinggal di dalam dan di luar negeri ikut mendesak kebijakan atas produk plastik di Vanuatu.
Penyusun petisi tersebut mengatakan jika mereka mendapatkan 1.000 tanda tangan, mereka akan meneruskannya kepada PM Salwai, Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup, Pemimpin Oposisi, serta walikota Port Vila dan kota Luganville.(dailypost.vu/Elisabeth C. Giay)