166
London, Jubi – Kerajaan Britania Raya akan membuka sejumlah pos diplomatik baru di Vanuatu, Samoa, dan Tonga.
Pembukaan tiga pos baru di sepanjang Pasifik ini, termasuk dalam keputusan Inggris untuk membuka sembilan pos baru di negara-negara Persemakmuran, sebagai bagian dari perluasan jaringan luar negeri Inggris yang diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson.
Berbicara di hadapan Pertemuan Kepala Pemerintahan Persemakmuran, Commonwealth Heads of Government Meeting 2018, di London, Johnson menghubungkan pengumuman itu dengan transisi keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Johnson menuturkan bahwa sembilan pos diplomatik baru itu akan dibuka di wilayah-wilayah yang memiliki “potensi dan peluang besar pasca-Brexit untuk bisnis-bisnis Inggris”.
Sebuah pernyataan dari Pemerintah Kerajaan Britania Raya mengatakan bahwa perluasan jaringan dilakukan agar menempatkan Inggris dalam posisi strategis untuk meningkatkan kerja sama militer, mendorong perdagangan, dan memberikan berbagai layanan kepada kelompok kelas menengah di negara berkembang.
Pengumuman ini memicu pernyataan Perdana Menteri Tonga, Akilisi Pohiva, kemarin yang menggambarkan keterlibatan kembali Inggris dengan Pasifik, sebagai berita yang membahagiakan untuk Tonga.
Pembukaan pos-pos ini menyusul pembentukan aliansi baru, Commonwealth Clean Oceans Alliance, di bawah kepemimpinan Inggris dan Vanuatu yang bertujuan memerangi polusi sampah, dan produk plastik di Samudra Pasifik dan lautan bebas lainnya.
Pemerintah Inggris telah menjanjikan AS $88 Juta untuk pembentukkan dan pembukaan Commonwealth Clean Oceans Alliance. (RNZI)
London, Jubi – Kerajaan Britania Raya akan membuka sejumlah pos diplomatik baru di Vanuatu, Samoa, dan Tonga.
Pembukaan tiga pos baru di sepanjang Pasifik ini, termasuk dalam keputusan Inggris untuk membuka sembilan pos baru di negara-negara Persemakmuran, sebagai bagian dari perluasan jaringan luar negeri Inggris yang diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson.
Berbicara di hadapan Pertemuan Kepala Pemerintahan Persemakmuran, Commonwealth Heads of Government Meeting 2018, di London, Johnson menghubungkan pengumuman itu dengan transisi keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Johnson menuturkan bahwa sembilan pos diplomatik baru itu akan dibuka di wilayah-wilayah yang memiliki “potensi dan peluang besar pasca-Brexit untuk bisnis-bisnis Inggris”.
Sebuah pernyataan dari Pemerintah Kerajaan Britania Raya mengatakan bahwa perluasan jaringan dilakukan agar menempatkan Inggris dalam posisi strategis untuk meningkatkan kerja sama militer, mendorong perdagangan, dan memberikan berbagai layanan kepada kelompok kelas menengah di negara berkembang.
Pengumuman ini memicu pernyataan Perdana Menteri Tonga, Akilisi Pohiva, kemarin yang menggambarkan keterlibatan kembali Inggris dengan Pasifik, sebagai berita yang membahagiakan untuk Tonga.
Pembukaan pos-pos ini menyusul pembentukan aliansi baru, Commonwealth Clean Oceans Alliance, di bawah kepemimpinan Inggris dan Vanuatu yang bertujuan memerangi polusi sampah, dan produk plastik di Samudra Pasifik dan lautan bebas lainnya.
Pemerintah Inggris telah menjanjikan AS $88 Juta untuk pembentukkan dan pembukaan Commonwealth Clean Oceans Alliance. (RNZI)